Rabu, 12 September 2018

16 Fakta Menarik di Balik Pemilihan Umum. No 12 Masuk Guinness Book of Records

Pemilihan umum banyak menyita perhatian kita. Kita berharap pemilihan umum menghasilkan perubahan-perubahan yang lebih baik. Terlepas dari apapun pilihan Anda, ada baiknya kita mengetahui beberapa fakta menarik di balik pemilihan umum yang terjadi di seluruh dunia.

1. Pemungutan suara di India berlangsung selama beberapa minggu. Pada kebanyakan negara pemungutan suara berlangsung hanya satu hari, tetapi di India hal ini bisa berlangsung selama beberapa minggu. Jumlah pemilih di India bisa mencapai lebih dari 800 juta jiwa sehingga peristiwa ini menjadi pesta demokrasi terbesar di dunia. Untuk menangani jumlah pemilih yang banyak ini maka pemungutan suara berlangsung beberapa minggu atau bahkan bulan. Pemungutan suara di India tahun 2014, untuk memilih 543 anggota parlemen, membutuhkan waktu 9 hari terpisah selama 5 minggu.

2. Penduduk Perancis dan Swedia secara otomatis terdaftar sebagai pemilih. Penduduk Perancis dan Swedia tidak perlu khawatir tidak terdaftar pada hari pemilihan umum. Komisi pemilihan umum secara otomatis mendaftar warga yang memenuhi syarat segera setelah mereka mencapai usia 18 tahun. Otomatisasi seperti ini juga berlaku di Swedia, tetapi berdasarkan pada data pajak.

3. Memilih pada saat pemilu adalah kewajiban bagi warga negara Australia. Setiap warga negara Australia yang berusia lebih dari 18 tahun wajib memberikan suaranya pada pemilihan umum. Orang yang absen pada pemilihan umum dikenai denda 20 dollar Australia, jika terlambat membayar maka dendanya bertambah sampai menjadi 180 dollar Australia dan dapat dianggap sebagai tindak kejahatan.

Denda bagi orang yang tidak mengikuti pemilihan umum juga dijumpai di Brazil, tetapi khusus untuk yang berusia 18 sampai 69 tahun.

4. Remaja umur 16 tahun bisa mengikuti pemilhan umum di Brazil. Sejak tahun 1988, remaja Brazil yang berumur 16 tahun mempunyai hak pilih. Hal serupa juga berlaku di Austria, Nicaragua dan Argentina. Di Indonesia dan Sudan umur minimal peserta pemilu adalah 17 tahun. Di Bosnia, Serbia dan Montenegro remaja berusia 16 – 18 tahun boleh memilih dalam pemilu hanya jika mereka telah bekerja.

5. Warga negara Estonia bisa memilih secara online. Pemilihan umum secara online di Estonia dimulai sejak tahun 2005. Estonia memiliki sistem pendukung pemilu online, setiap warga negara memiiki PIN dan KTP yang bisa dipindai. Walaupun online dan memakai PIN/KTP namun votingnya dienkripsi sehingga kerahasiaannya terjaga dan orang lain tidak tahu apa partai yang dipilih.

6. Pemilihan umum di Korea Utara bersifat demokratis ? Dilansir dari Mental Floss, Korea Utara juga menyelenggarakan pemilihan umum namun jauh dari nuansa demokrasi. Nama-nama calon anggota dewan ditentukan oleh partai penguasa. Jika tak ada calon yang sesuai, warga di negara ini memasukkan kartu suaranya ke kotak kosong. Bagaimanapun, semua calon anggota dewan mendapat total suara 100 % yang berarti kartu suara di kotak kosong tidak dihitung.

7. Pemilu di Gambia menggunakan kelereng. Di negara Gambia yang masih banyak penduduknya buta huruf, warga di sana memberikan suaranya dengan memasukkan sebutir kelereng ke dalam kaleng logam beraneka warna sesuai warna partai politik dan ditempeli foto calon anggota parlemen. Setiap kaleng dilengkapi dengan lonceng di dalamnya. Jika lonceng berbunyi lebih dari sekali maka pengawas pemilu mengetahui bahwa ada kecurangan.

8. Media massa di New Zealand “tutup” di hari pemungutan suara. Media massa, termasuk sosial media, yang dapat mempengaruhi hasil pemilu dilarang beroperasi sampai pukul 7 malam pada hari pemilihan. Partai politik dihimbau tidak menerbitkan halaman sosial medianya. Pelanggaran aturan ini bisa dikenai denda sampai 20.000 dollar New Zealand.

9. Astronot dapat memberikan suaranya. Para astronot di Stasiun Ruang Angkasa Internasional bisa memberikan suaranya dalam pemilu sejak tahun 1997. Mereka memberikan suaranya lewat email yang diberi sandi.

10. Saddam Husein menggunakan lagu yang dinyanyikan oleh Whitney Houston yang berjudul “I Will Always Love You” sebagai lagu kampanyenya pada tahun 2002.

11. Anggota senat di Meksiko tidak dapat dipilih kembali untuk dua periode berturutan. Jika ingin menjadi senat lagi maka mereka harus “pensiun” selama satu periode dan baru dapat mencalonkan diri kembali pada pemilihan umum berikutnya. Dengan demikian anggota senat hasil pemilu adalah 100 % wajah baru.

12. Charles D.B. King, President Liberia memenangkan pemilihan umum dengan mengantongi 234.000 suara padahal jumlah pemilih hanya 15.000 orang ! Kemenangan King yang mencurigakan ini membuatnya tercatat dalam buku Guinness Book of Records untuk kategori pemilu paling curang sepanjang sejarah.

13. Pada tahun 2010 sebuah partai politik di Islandia, yang sering melontarkan humor satir, melakukan kampanye dengan membuat pernyataan terbuka bahwa mereka tidak akan memenuhi janji-janji yang dibuat selama kampanye tersebut. Anehnya, partai politik tersebut meraih 34,7 % suara dan bahkan pendirinya, yang berprofesi sebagai pelawak, memenangkan pilkada dan menjadi walikota.

14. Ada sebuah amandemen yang diusulkan pada tahun 1916 dalam Konstitusi Amerika Serikat bahwa semua aksi perang harus melalui pemungutan suara nasional dan semua orang yang memilih “ya” dalam pemungutan itu harus menjalani wajib militer dan ikut terjun dalam perang tersebut.

15. Aliran agama Saksi Jehovah tidak mengikuti pemungutan suara.

16. Iran telah melaksanakan demokrasi sebelum Amerika Serikat dan Inggris melakukan intervensi untuk menguasi minyaknya.

Itulah fakta-fakta menarik yang terjadi di balik pemungutan suara. Apapun pilihan Anda dalam pemilihan umum, berikan suaramu !

Selasa, 11 September 2018

Hujan Tapi Tanah Tidak Basah ? Inilah 12 Fakta Menarik Seputar Hujan

“Menunggu hujan reda” merupakan ungkapan yang sering kita dengar atau kita alami sendiri pada musim hujan. Sambil menunggu hujan reda, ada baiknya kita mengetahui fakta-fakta menarik seputar hujan.

1. Tetes air hujan berbentuk seperti roti hamburger

Banyak yang mengira tetes air hujan berbentuk seperti bola atau seperti tetes air. Pada mulanya memang tetes air hujan berbentuk bola, ketika jatuh ke bumi maka bagian bawahnya cenderung berbentuk datar akibat tekanan udara sedangkan bagian atas tetap bulat karena adanya tegangan permukaan.

Diameter tetes air hujan berkisar antara 0,1 sampai 9 mm. Jika lebih besar dari ukuran ini maka cenderung pecah.

2. Setiap detik bumi menerima 16 juta ton air hujan

Setiap detik sekitar 16 juta ton air menguap dari permukaan bumi. Jumlah yang sama turun kembali ke bumi sebagai hujan setiap detiknya.

3. Tidak semua tetesan hujan berupa air

Hujan tidak hanya mengandung air. Di dalam air hujan juga ditemukan kotoran, debu, serangga, rumput atau bahkan bahan kimia.

Di Venus dan planet-planet lain, hujan bukan berupa air melainkan asam sulfat atau metana. Bahkan ada yang lebih aneh lagi, ilmuwan menemukan di sebuah planet bahwa hujan di sini berupa besi .

4. Air hujan memiliki bau

Mengapa bau udara berbeda setelah hujan ? Jawabannya adalah karena air hujan memiliki bau. Bau ini berasal dari minyak yang dihasilkan tumbuhan dan menguap ke udara yang kemudian larut ke dalam air hujan. Bau tersebut juga berasal dari bahan-bahan kima yang dihasilkan oleh bakteri penghuni tanah. Bahan-bahan kimia ini menghasilkan bau khas ketika air hujan menghantam tanah.

5. Rumput tampak lebih hijau setelah hujan

Air hujan mengandung nitrogen terlarut. Nitrogen merupakan pupuk alami yang dibutuhkan tumbuhan. Inilah sebabnya rumput tampak lebih hijau setelah tersiram hujan.

6. Tempat yang paling jarang tersiram hujan bukanlah padang pasir

Ada tempat yang lebih kering (dalam artian jarang tersiram hujan) daripada gurun pasir, yaitu Antartika. Meskipun tertutup es, namun di Antartika sangat jarang terjadi hujan. Sejauh ini Antartika adalah daerah dengan curah hujan tahunan paling rendah di muka bumi.

7. Hujan tidak selalu membuat tanah menjadi basah

Di tempat yang kering dan panas, air hujan kadang-kadang menguap sebelum mencapai tanah. Di langit terlihat tirai hujan tetapi di bawahnya tetap kering. Fenomena ini disebut “phantom rain” atau hujan hantu.

8. Berapa kecepatan dan lama waktu tetes air hujan jatuh hingga mengenai bumi ?

Kecepatan jatuh air hujan adalah sekitar 11 sampai 29 km per jam. Angin bisa menyebabkan jatuhnya ar hujan leih cepat lagi.

Tergantung pada ketinggian awan dan ukuran tetes air hujan, lama waktu yang dibutuhkan air hujan untuk jatuh ke bumi adalah bervariasi. Secara umum, sebagaimana dilansir dari metoffice, lama waktunya adalah 2 menit untuk tetes air hujan berukuran besar dan 7 menit untuk yang berukuran kecil.

9. Fenomena hujan darah atau hujan merah

Fenomena air hujan dengan warna merah seperti darah disebutkan dalam sastra kuno berjudul Iliad karangan Homer, sekitar abad ke-8 Sebelum Masehi. Diyakini bahwa sejenis alga mengeluarkan spora berwarna merah ke udara. Spora ini kemudian terperangkap di dalam tetes air hujan sehingga menyebabkan warnanya seperti darah. Air hujan dengan warna kuning, hijau dan hitam juga pernah dilaporkan.

10. Awas hujan asam !

Hujan dengan kadar keasaman tinggi disebut hujan asam. Ini disebabkan oleh pabrik dan kendaraan mengeluarkan gas sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke udara kemudan larut di dalam air hujan. Hujan asam berbahaya bagi tumbuhan dan binatang.

11. Hujan bisa memperparah asma

Wajar jika kita berpikir bahwa turunnya hujan bisa mengurangi penderitaan akibat asma. Faktanya berkata lain, hujan bisa memicu respon asma. Hal ini disebabkan angin yang menyertai hujan bisa menyebarkan serbuk sari dan spora jamur.

12. Manakah yang lebih baik ketika kehujanan : berjalan atau berlari ?

Ketika terjebak hujan dan ingin agar air hujan tidak banyak mengenai tubuh kita, manakah yang sebaiknya dilakukan : berjalan biasa atau berlari ? Dengan catatan lama waktu berjalan dan berlari adalah sama. Pertanyaan ini sulit dijawab karena tergantung beberapa faktor seperti arah angin dan ukuran butiran hujan. Akan tetapi hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa dalam hal ini kita sebaiknya berlari.

Senin, 10 September 2018

Kekalahan Perang Paling Konyol yang Dialami Tentara Belanda Dalam Menghadapi Pejuang Indonesia

Selama ratusan tahun menjajah Indonesia, Belanda sudah berpengalaman menghadapi banyak perang yang dikobarkan oleh pejuang-pejuang kita. Dengan strategi-strategi jitu penjajah berhasil memadamkan semua pemberontakan tersebut. Namun dalam sebuah episode perang melawan bangsa Indonesia, tentara Belanda harus menerima kekalahan telak yang konyol sekali. Mungkin inilah kekalahan perang paling konyol yang dialami Belanda selama menjajah negeri kita.

Perang yang direncanakan Belanda dengan matang dan strategi jitu serta mengerahkan ratusan tentara berpengalaman ternyata berakhir dengan kekalahan yang memalukan. Padahal berdasarkan hitung-hitungan militer, tentara Belanda jauh lebih unggul dibandingkan lawannya yang menggunakan senjata tradisional.

Anehnya lagi, perang tersebut tidak dicantumkan dalam buku-buku sejarah pelajaran di sekolah. Kejadian bersejarah ini dapat kita baca pada buku tipis (hanya 66 halaman) hasil laporan Van Der Kemp berjudul “Pemberontakan Cirebon Tahun 1818”. Pemberontakan yang dipimpin oleh Bagus Serit dan Nairem ini terjadi di Cirebon pada bulan Februari 1818. Namun, pemimpin perjuangan rakyat Cirebon yang terkenal adalah Bagus Rangin. Berikut adalah tiga kejadian konyol yang dialami tentara Belanda dalam menghadapi penduduk Cirebon tersebut.

1. Pasukan Penyergap Tersesat

Untuk memadamkan pemberontakan Cirebon, ratusan tentara Belanda didatangkan dari Batavia. Setelah mematangkan strategi dan persiapan sudah cukup, pada tanggal 4 Februari 1818 Letkol. Hoorn memerintahkan Kapten Mulder memimpin satu divisi tentara untuk menyergap Desa Kedondong, markas pejuang Cirebon. Mereka berangkat tengah malam dan mengambil jalan memutar. Rencananya, dua divisi tentara Belanda akan menyerang markas pejuang dari arah selatan dan timur sedangkan pasukan Kapten Mulder ini akan muncul dari arah barat. Arah utara tidak dijaga karena ada sungai besar yang menghalangi pemberontak. Dengan demikian pejuang akan terkepung dari segala arah. Itulah rencana Belanda, tapi fakta berkata lain. Pasukan penyergap pimpinan kapten Mulder tersesat dan ketika akhirnya tiba di Desa Kedondong perang telah selesai !

2. Terjebak di Lumpur dan Tenggelam

Divisi tentara Belanda dari selatan dan timur (masing-masing dipimpin oleh Kapten Van Gent dan Kapten Le Couvreur) menyerang Desa Kedondong tepat pada waktunya. Masalahnya, pasukan penyergap yang dipimpin Kapten Mulder tidak datang-datang. Konyolnya lagi, tetara Belanda terjebak di medan berlumpur sehingga menjadi sasaran empuk warga desa yang marah. Kapten Van Gent melempar pedang dan sepatunya agar dapat berlari lebih cepat. Anak buahnya meniru. Salah seorang komandan regu bernama Kapten Kalberg bunuh diri bersama seorang sersan mayor. Tentara Belanda melarikan diri sampai tiba di tepi Sungai Cimanuk kemudian berenang menyeberanginya. Tak tahunya sungai tersebut dalam dan berarus deras. Alhasil, lima puluh tentara Belanda tewas tenggelam.

3. Perang Melawan Kunang-Kunang

Berdasarkan rapat strategi perang, Letnan Van Steenis ditugasi menjaga jembatan Ciwaringin dekat Palimanan dengan kekuatan satu detasemen. Tujuannya adalah memotong jalur bala bantuan pemberontak. Malam harinya ratusan kunang-kunang muncul dari arah perkampungan. Serangga yang memancarkan cahaya tersebut dikira obor. Van Steenis memerintahkan pasukannya menembaki pemegang obor. Semua peluru habis tapi musuh tidak mundur. Karena ketakutan tentara Belanda lari ke markas. Wow, kunang-kunang menang perang !

Itulah kekalahan perang paling memalukan yang dialami Belanda. Letnan Van Steenis dan Kapten Van Gent kemudian dipecat. Kapten Mulder dan Kapten Le Couvreur dihukum. Tentara yang membuang senjata ketika diburu pejuang didenda 15 gulden potong gaji.